News  

Berbisnis di China Semakin Sulit

Ketidakpastian dan politisasi lingkungan bisnis telah meningkatkan secara drastis risiko bagi pelaku bisnis asing di China. Sebuah laporan dari kelompok bisnis Eropa menyatakan itu pada Rabu (20/3).

Jens Eskelund, Presiden Kamar Dagang Eropa di China, mengatakan dalam sebuah presentasi di Beijing pada Rabu, bahwa politisasi dunia bisnis sangat mengkhawatirkan.

Sebuah laporan panjang dari Kamar Dagang Uni Eropa di China mendesak para pemimpin negara itu untuk mengambil lebih banyak upaya dalam mengatasi kekhawatiran yang mereka sebut telah “tumbuh sangat cepat” dalam beberapa tahun terakhir.

Laporan itu, yang dikumpulkan oleh kamar dagang bersama perusahaan konsultan China Macro Group, menyuarakan keprihatinan yang juga dikemukakan oleh perusahaan-perusahaan Eropa dan Amerika yang beroperasi di China.

Investasi asing turun 8 persen tahun lalu dari tahun sebelumnya, sementara perusahaan-perusahaan menghitung ulang komitmen di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Pejabat-pejabat Kamar Dagang Uni Eropa mengatakan, perubahan lingkungan bisnis di China sebagian menggambarkan langkah-langkah oleh Beijing untuk meminimalisasi risiko, karena gesekan perdagangan dan ketergantungan pada impor sejumlah komoditas kunci atau produk-produk industri.

Hal itu, khususnya terkait gesekan perdagangan dengan AS dan diskusi mengenai “pemisahan” rantai pasokan dari China setelah gangguan yang terjadi selama pandemi COVID 19.

Tetapi mereka juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa juga harus mengelola risikonya sendiri.

China telah berusaha menekankan bahwa mereka terbuka untuk perusahaan-perusahaan dan investasi asing. [ns/ka]

Sumber: www.voaindonesia.com