News  

Mobil Listrik Makin Diminati, Wakili 13% Penjualan Mobil Dunia Tahun ini

Toyota Prius, mobil hibrida berbahan bakar bensin dan listrik yang pertama kali diperkenalkan di Jepang tahun 1997, merupakan pelopor dalam sektor kendaraan hemat BBM, namun Petersen Automotive Museum memuji Tesla yang memulai pasar kendaraan listrik dengan meluncurkan Model S-nya pada tahun 2009, yang memicu permintaan konsumen akan kendaraan bertenaga listrik penuh.

Direktur Pameran Petersen Automotive Museum Bryan Stevens mengatakan, “Menurut kami, inilah mobil yang mengubah industri otomotif. Keseluruhan revolusi kendaraan listrik, seperti yang mereka katakan pada zaman sekarang, yang menjadi bagian dari hampir setiap perusahaan mobil di dunia, semua bermula dari diluncurkannya mobil ini, model yang ini.”

Namun, mobil Tesla itu bukan mobil listrik pertama.

Stevens mengatakan sebuah mobil model tahun 1908 keluaran Columbia adalah satu dari banyak kendaraan listrik yang ada di jalan pada masa itu.

“Jumlahnya sekitar 40 persen dari semua mobil yang terjual di Amerika Serikat sekitar tahun 1900. Mobil-mobil itu berenergi bersih, mudah digunakan, sederhana,” tambahnya.

Mobil-mobil itu dikalahkan oleh Model T bertenaga bensin keluaran Ford. Diproduksi secara massal, Model T menurunkan biaya dan mengubah industri otomotif.

Sementara sekarang, truk Ford bertenaga listrik tipe F-150 Lightning, yang dijual di Amerika Utara, dapat berakselerasi dari nol hingga 100 kilometer per jam dalam empat setengah detik.

Mobil listrik truk F-150 Lightning produksi Ford (foto: dok).

Dengan 580 tenaga kuda pada model teratasnya, mobil itu merupakan bagian dari generasi mobil listrik baru berperforma tinggi yang ditampilkan di Los Angeles Auto Show baru-baru ini.

Jasen Turnbull adalah manajer pemasaran Ford F-150 Lightning. “Mobil ini dilengkapi tampilan digital yang akan memberi tahu Anda jangkauan, performa dan tekanan ban,” ujarnya.

Truk itu, seperti mobil-mobil pesaingnya, memiliki fitur keamanan dan navigasi terkomputerisasi. Ia juga menyediakan tenaga listrik untuk keadaan darurat.

Kembali, Jasen Turnbull menjelaskan, “Kita bahkan dapat menggunakan baterai raksasa truk ini untuk tenaga listrik di rumah. Itu semua adalah fitur-fitur utama yang sangat disukai pelanggan kami.”

Tantangan terbesar bagi mobil listrik adalah infrastruktur yang masih terbatas untuk mengisi ulang baterai, kata Rebecca Gutierrez, eksekutif pemasaran Blink, perusahaan pembuat stasiun pengisian daya listrik.

“Namun, [infrastruktur ini] meningkat dan berkembang dengan sangat cepat. Saya yakin ada sekitar 100.000 stasiun pengisi daya yang secara umum tersedia di Amerika Serikat. Kita harus segera mencapai 500.000 dan lebih banyak dari itu secepat-cepatnya,” jelas Gutierrez.

Sekarang, mobil-mobil yang ada di jalan kebanyakan bertenaga bensin. Namun produksi mobil listrik terus meningkat dan angka penjualan juga naik, diperkirakan akan mencapai 13 persen dari total mobil yang terjual di seluruh dunia tahun ini. Ini pertanda yang baik untuk lingkungan, kata Badan Energi Internasional. [rd/ka]

Sumber: www.voaindonesia.com