News  

Penjualan Chip Akan Terus Berlanjut ke China, Tapi Bukan Chip Terkuat

Amerika akan terus menjual chip komputer semikonduktor ke China tetapi bukan chip komputer paling kuat yang “diinginkan China untuk militernya,” kata Menteri Perdagangan Gina Raimondo, Minggu (3/9).

AS “tidak akan pernah menjual chip (kecerdasan buatan atau AI) yang paling kuat” ke China, kata Raimondo dalam acara “State of the Union” di televisi CNN. Raimondo, yang baru-baru ini di Beijing bertemu dengan para pejabat China, yang membahas berbagai masalah bisnis dan perdagangan AS-China, menceritakan kembali pengalamannya pada diskusi yang terkadang kontroversial dalam serangkaian acara bincang-bicang.

Raimondo mengatakan ia memberitahu pejabat China bahwa ia tahu Beijing telah meretas emailnya sebelum perjalanannya pada akhir Agustus.

“Mereka memang meretas saya, setidaknya hal itu tidak dihargai,” katanya kepada acara “Meet the Press” di NBC.

Di CNN, ia mengatakan, “Mereka mengatakan tidak mengetahui peretasan itu dan mengatakan bahwa hal itu tidak disengaja. Tapi saya kira penting bagi saya menyampaikan dalam perundingan dan memberi tahu mereka bahwa sulit membangaun kepercayaan jika mereka melakukan tindakan-tindakan semacam itu”

Raimondo mengatakan kepada para pejabat China bahwa mereka mempersulit perusahaan-perusahaan Amerika untuk melakukan bisnis di sana.

“Saya sangat jelas kepada China bahwa kita perlu menyampaikan – kesabaran di kalangan bisnis Amerika semakin menipis,” kata Raimondo dalam acara “Face the Nation” di CBS. “Mereka membutuhkan dan berhak mendapatkan lingkungan yang bisa diprediksi dan persaingan yang setara. Semoga China akan memperhatikan pesan itu sehingga kita bisa memiliki hubungan komersial yang berkembang dan stabil.”

Meskipun Amerika dan China mempertahankan nilai perdagangan tahunan senilai lebih dari $700 miliar, meningkatnya ketegangan dalam beberapa tahun terakhir telah mempersulit perusahaan-perusahaan AS untuk beroperasi di China. [my/jm]

Sumber: www.voaindonesia.com