News  

Skema Perdagangan Baru Tawarkan India Keuntungan Besar di Timur Tengah

Upaya New Delhi untuk memperluas pengaruh ekonomi dan diplomatiknya di luar Asia mendapat dorongan besar dengan pengumuman rencana ambisiusnya pada KTT G20 bulan ini untuk mengembangkan jalur perdagangan baru mulai dari India melalui Timur Tengah hingga Eropa.

Koridor Ekonomi India-Timur Tengah-Eropa, atau IMEC, didukung oleh Amerika Serikat dan secara luas dipandang sebagai penantang program “Belt and Road” China, yang telah mengembangkan proyek infrastruktur besar di beberapa negara yang sama.

Namun usulan tersebut, yang melibatkan jaringan pelayaran dan jalur kereta api baru, juga akan mengubah tatanan yang ada dengan cara lain, salah satunya dengan membangun rute perdagangan langsung baru antara Israel, Arab Saudi, dan Teluk Persia.

Menurut para analis, bagi India program tersebut merupakan tonggak penting dalam upaya yang telah dilakukan Perdana Menteri Narendra Modi selama bertahun-tahun untuk meningkatkan perdagangan dan menjalin hubungan dengan negara-negara Teluk, yang menjadi sumber dari sebagian besar minyak dan gas, dan rumah bagi diaspora India yang besar.

“Upaya bersama ini telah mendapatkan momentumnya dalam beberapa tahun terakhir,” kata John Calabrese, peneliti senior di Middle East Institute yang berbasis di Washington.

“Upaya gigih India untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan Timur Tengah ditanggapi dengan tangan terbuka dan timbal balik,” tambah Calabrese dalam sebuah wawancara. “Negara-negara Teluk, khususnya, memandang India sebagai kekuatan yang sedang berkembang dengan potensi pasar dan sumber daya manusia yang besar.”

Pertumubahan nilai perdagangan

Perdagangan antara India dan negara-negara Arab telah mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan, di mana nilainya telah melampaui $240 miliar per tahun. Perdagangan bilateral antara India dan Uni Emirat Arab saja telah mencapai $84 miliar pada akhir Maret 2023, sementara nilai perdagangan dengan Arab Saudi mencapai $53 miliar. Wilayah Teluk memasok sekitar 60% dari total impor minyak mentah India.

Calabrese memandang proyek IMEC memiliki nilai strategis dan ekonomis bagi India, membawa persaingan strategisnya dengan China ke wilayah baru sekaligus menawarkan alternatif bagi negara-negara di Timur Tengah untuk bergantung pada China atau Amerika Serikat.

Michael Kugelman, direktur South Asia Institute di Wilson Center, Washington, sepakat bahwa India dapat memperoleh keuntungan diplomatik yang signifikan jika negara tersebut mampu memetakan tantangan yang ada di Timur Tengah, yang datang dari konflik regional, dendam berkepanjangan, dan kompetisi dari kekuatan global yang lain.

India telah memperkuat hubungannya dengan beberapa pemain signifikan di wilayah tersebut, mulai dari Mesir dan Arab Saudi hingga Israel, ujar Kugelman kepada VOA.

“Yang perlu dicatat adalah ketika hubungan India dengan Arab Saudi dan Israel menguat, hubungan New Delhi dengan rival masing-masing kedua negara tersebut, Iran dan Palestina, tidak hancur, walaupun tidak sekuat sebelumnya,” tambahnya. [my/jm/rs]

Sumber: www.voaindonesia.com